Pada sebuah malam si Tikus sedang berjalan-jalan untuk mencari makanan. Ia menyusuri hutan belantara yang lebat dalam malam yang kelam. Seekor harimau (si raja hutan) sedang tidur diantara pepohonan. Tiba-tiba ia terbangun dan menangkap si tikus. Rupa-rupanya si tikus tidak sengaja dan tidak tahu bahwa yang dia loncati itu si raja hutan (harimau). “ampun tuanku, jangan saya dimakan,sungguh saya tidak sengaja meloncati tuan, apalagi hendak mengganggu tuan sedang tidur. Kasihani aku, tuan? Ampuni aku tuan?”. Harimau itu melepas si tikus dan larilah dia ke tengah hutan dengen penuh ucapan terimakasih. Saking laparnya sang harimau, lalu ia berjalan-jalan di tengah kegelapan itu untuk mencari mangsanya. Kebetulan malam itu memang ada pemburu harimau yang sedang memasang perangkap dengan umpan seekor kambing.
Tentu saja dengan penciumannya yang tajam harimau itu tahu ada mangsa disekitarnya. Orang yang memasang perangkap itu pergi jauh dari hutan itu. Begitu harimau itu melihat kambing itu, maka segera ia menerkamnya. Dia tidak tahu itu sebuah perangkap berupa jaring. Masuklah dia keperangkap itu sambil memegang tangkapannya. Kamudian harimau itu merasakan bahwa dia kena perangkap dia berusaha melepaskan diri dari perangkap itu. Tentu saja sia-sia. Harimau itu makin digulung oleh jaring itu dan susah melepashan dirinya. Ia lalu mengaum sekuat-kuatnya, sehingga semua binatang yang ada di sekitar harimau mendengar auman harimau tersebut. Si tikus pun ikut mendengarnya, lalu ia mendekat dan mendekat ternyata si raja hutan yang menangis karena tidak bisa melepas dirinya dari jaring si pemburu. Si tikus ingat akan kebaikan dari si raja hutan tersebut, yang melepaskan dirinya dari maut pada malam itu. Tentu saja dia ingin membalas jasa-jasanya. Si tikus telah menganggap si harimau sebagai sahabatnya yang sejati. Jaring itupun di gigitnya sedikit emi sedikit. Sebelum menjelang pagi jaring itu sudah berlubang menganga dan di harimaupun lepas dari jaring itu si tikus lalu digendong oleh sang harimau lalu dibawa pergi, dicarikan makanan, karena ia telah menyelamatkan dirinya. Sejak itu si tikus dan si harimau menjadi sahabat yang sejati, karena merasakan hidup yang saling tolong-menolong. Tentu saja si pemburu yang datang pagi hari merasa kesal, kerena gagal mendapat tangkapannya. Harimau telah ditolong oleh si tikus yang dianggap kecil dan remeh sebelumnya.Pesan Moral:
Persahabatang yang sejati ialah persahabatan yang tolong-menolong, seberapapun kecil atau rendahnya jabatan seseorang pasti ada kebajikan.