Perang merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperluas kekuasaan wilayah secara paksa. Dengan menggunakan strategi yang matang, pemimpin-pemimpin yang berkuasa dengan ratusan bahkan ribuan pasukan mencari daerah-daerah yang memiliki potensial alam yang menguntungkan untuk dikuasai disamping untuk memperluas wilayah. Begitu pula yang dialami beberapa daerah di Bali saat Belanda tiba dan ingin menguasai Bali. Berbagai perlawanan dilakukan untuk mempertahankan wilayah agar tidak dikuasai Belanda. Dengan menggunakan senjata tradisional, masyarakat Bali dengan beraninya melawan kejamnya penjajah yang datang ke Bali.
Salah satu daerah yang pernah menjadi sasaran Belanda adalah Kusamba. Kusamba merupakan sebuah desa yang relatif besar di timur Semarapura, hingga abad ke-18 lebih dikenal sebagai sebuah pelabuhan penting Kerajaan Klungkung. Desa yang penuh ilalang (kusa = ilalang) itu baru tampil ke panggung sejarah perpolitikan Bali manakala Raja I Dewa Agung Putra membangun sebuah istana di desa yang terletak di pesisir pantai itu. Bahkan, I Dewa Agung Putra menjalankan pemerintahan dari istana yang kemudian diberi nama Kusanegara itu. Kusamba menjadi pusat pemerintahan kedua Kerajaan Klungkung. Pemindahan pusat pemerintahan ini turut mendorong kemajuan Kusamba sebagai pelabuhan yang kala itu setara dengan pelabuhan kerajaan lainnya di Bali seperti Kuta.
Sihlakan klik disini untuk menDOWNLOAD file selengkapnya.
|
|