• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Saturday, June 2, 2012

18+ Saat Dia Pergi


Kisah ini berawal dari ketidak mampuan diriku untuk menjauh dari mimpi buruk yang slalu membuatku terbangun dengan rasa takut. Ini adalah duri dalam hati ku, yang sesaat akan siap buatku terjatuh karena rasa sakit yang membuatku rapuh. Yahh… ini mungkin karena dia, yahh… karena dia… orang yang slalu ku banggakan dalam hidup ku.
Ku ceritakan kejadian ini dengan mengingat perih yang ku rasakan, membuka setumpuk sampah yang tersusun rapi dalam dada ini. Terhitung enam bulan lalu dari sekarang, cerita ini mulai ada bibit untuk berkembang dan tumbuh hingga sekarang. Ketika itu datang teman lama yang yahhh… sekedar mengunjungi keberadaan teman yang lagi kebingungan mencari kebahagiaanya. Setelah lama bicara-bicara, menanyakan kabar ehh malah nyambungnya ke pacar. Agak ragu untuk menjawabnya, tapi ini lah sejujurnya “aku ga punya pacar”. Menjawab dengan muka yang lumayan konyol isi hidup lagi… ahhh sungguh memalukan. Beruntung teman lama ku ini yahhh bisa dikatakan agak baik.. hehe. Tibalah hal yang ditunggu-tunggu, rangkain angka yang menunjukkan keberadaan orang

Tuesday, May 15, 2012

Pemakaman dan Persepsi Jati Diri Masyarakat Trunyan

Kuburan di Desa Trunyan

Keunikan dari pemakaman yang terdapat di desa Terunyan-Kintamani memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Bali. Pada kesempatan ini saya akan membagikan tentang proses pemakaman, pembagian makam menurut cara kematian dan umur jenasah, serta kepercayaan-kepercayaan dari masyarakat Trunyan terhadap persepsi jati diri.
Yang pertama dibahas yaitu proses pemakaman Menurut tradisi masyarakat Trunyan. Menurut tradisi yang ada kuburan di desa Trunyan dibagi dalam tiga klasifikasi berdasarkan umur orang yang meninggal, keutuhan jenasah dan cara penguburan.
  • Kuburan yang pertama yang disebut Kuburan utama adalah kuburan yang dinggap paling suci dan paling baik. Jenasah yang dikuburkan pada kuburan suci ini hanyalah jenasah yang jasadnya utuh, tidak cacat, serta jenasah yang proses meninggalnya dianggap wajar, bukan kerena bunuh diri atau kecelakaaan. Di setra wayah ini, terdapat 7 liang lahat yang terbagi menjadi 2 kelompok. Dua liang untuk penghulu desa yang jenasahnya tanpa cacat terletak di bagian hulu dan sisanya lima liang berjejer untuk masyarakat biasa. Jika semua liang sudah penuh dan ada lagi jenasah baru yang akan dikubur, jenasah yang lama dinaikkan dari lubang dan jenasah barulah yang kemudian menempati liang tersebut. Jenasah lama ditaruh begitu saja di pinggir lubang. Jadi jangan kaget jika di setra wayah berserakan tengkorak-tengkorak manusia yang tidak ditanam maupun dibuang.