• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Saturday, September 17, 2011

Panca Yadnya


Panca Yadnya adalah lima korban suci yang didasarkan oleh rasa tulus iklas. Panca Yadnya ini mempunyai dua sisi keduniawian, keduniawian ini dikarenakan oleh ajaran Agama Hindu mengkonsepsinya pada wahya  dan adhyamika (konkrit dan abstrak).
Bagian dari Panca Yadnya ini meliputi :
1.       Dewa Yadnya
Yaitu persembahan yang utlus iklas kepada Hyang Widhi sebagai pernyataan sebagai rasa termakasih atas anugrah-Nya memberikan hidup dan kehidupan kepada manisia. Yadnya ini diwujudkan dalam upacra keagamaan yang ditujujan kepada Beliau. Di dalam pengertian ini juga termasuk pula membangun serta memelihara tempat suci keagamaan seperti Pura, Merajan, Sanggah dan lain sebagainya.
2.       Pitra Yadnya
Yaitu persembahan kepada leluhur sebagai pernyataan terimakasih atas jasa-jasanya melahirkan, membesarkan dan memelihara kehidupan di dunia ini, sehingga menjadi orang yang dapat hidup mandiri. Terhadap leluhur yang telah meninggal dilakukan upacara penyucian rohk seperti upacara ngaben, memukur, ngalinggihang, dewapitra dan lain-lainnya.
3.       Rsi Yadnya
Rsi Yadnya mengandung dua sisi yaitu pertama meningkatkan penyucian diri dengan upacara keagamaan seperti mewinten dan mediksa. Sisi yang kedua adalah beryadnya kepada para Rsi atau Sulinggih baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk tenaga, atas jasa-jasanya dalam hubungan melaksanakan tugasnya sebagai pembingbing umat dalam kehidupan beragama dan sebagai orang yang berfungsi menyelesaikan suatu upacara agama.
4.       Manusa Yadnya
Manusa yadnya mengandung dua sisi yaitu yang pertama adalah melaksanakan upacara daur hidup yaitu upacara keagamaan dalam proses perkembangan dan peningkatan hidup baik secara fisik maupun secara mental. Upacara ini bertujuan memohon kepada Hyang Widhi agar dianugrahi ketabahan hati serta ketenangan hidup yang penuh engan godaan-godaan baik yang muncul dari diri sendiri maupun yang datang dari luar diri. Upacara ini mengandung arti suatu persembahan kepada Hyang widhi sebagai pernyataan terimakasih atas anugrahNya memberi kelengkapan hidup dan perlengkapan bagi manusia.dalam sisi lain manusa yadnya juga mencangkup pengaertian bahwa beryadnya kepada sesama manusia dalam bentuk tolong-menolong, memberi bantuan dan lain sebagainya. Adapun jenis-jenis upacara manusa yadnya ialah: Upacara Garbhadahana (magedong-gedongan), upacara bayi lahir, upacara kepus puser, upacara melepas hawon (12 hari), upacara kambuhan (42 hari), upacara nyambutin, upacara ngempugun, upacara makupak, upacara munggah deha, upacara mapandes, dan upacara pawiwahan (perkawinan).
5.       Buata Yadnya
Yaitu korban suci yang ditunjukakan kepada para Bhuta dan kala yaitu sesuatu kekuatan negatif yang timbul sebagai akibat terjadinya hubungan yang tidak harmonis antara Bhuana Agung (makrokosmos) dengan Bhuana Alit (mikrokosmos). Dalam bhuta yadnya ini tercangkup pula pengertian berkorban untuk memelihara alam, tumbuh-tumbuhan dan hewan ataupun melestarikan lingkungan hidup.(Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Bangli, 1993)
0 Comments
Tweets
Komentar

No comments:

Post a Comment