• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Sunday, November 20, 2011

Penelokan-Kintamani

Penelokan adalah salah satu objek wisata di Bali, yaitu tepatnya berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa Penelokan yang terletak di tepi Gunung Batur ini adalah tempat yang paling indah untuk melihat pemandangan Gunung Batur dan danaunya. Di sini terdapat Gunung berapi kecil, gunung ini masih aktif sampai letusan yang besar, yaitu terjadi pada tahun 1917, dimana letusan tersebut telah mengambil ribuan nyawa dan menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur Tua yang berada di dasar kaldera Batur.
Penduduk yang masih tersisa mengungsi ke Desa Batur, pura Ulun Danu yang berada di lembah Gunung Batur, juga pindah ke Desa Batur yang ada sekarang ini,  tapi sampai sekarang pura Ulun Danu batur yang ada di penolokan masih menjadi pusat kegiatan pemujaan penduduk setempat dan Bali. Menempati bagian tengah pegunungan dan dataran tinggi pulau Bali, suhu udara di daerah Kintamani, Bangli ini cukup sejuk bahkan sangat dingin di malam hari untuk wilayah Kintamani.

Pada musim-musim tertentu biasanya musim penghujan,  akan disertai turunnya kabut. Bangli letaknya di tengah-tengah pulau Bali, salah satu kabupaten di Bali yang tidak  punya pesisir pantai,  berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut, menyebakan wilayah ini sangat sejuk, tumbuh-tumbuhan, tumbuh subur di sana. Pesona alamnya yang indah yaitu pemandangan Danau Batur yang merupakan danau terbesar di Bali dan Gunung Batur salah satu Gunung berapi yang masih aktif, yang berdiri di tengah-tengah kaldera membuat daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata paling favorit di Bali.
Gunung Batur yang bisa dilihat dari Penelokan adalah salah satu gunung berapi kecil  yang letaknya berada di tengah-tengah kawah besar berdiameter 14 km. Selain itu, Gunung Batur bersebelahan dengan Danau Batur yang berbentuk sabit yang dikelilingi tembok tinggi pinggiran kawah. Anda bisa sampai ke sini menggunakan tour car rental di Bali maupun kendraan pribadi. Ukuran kecuraman kawah akan membuat Anda membayangkan letusan dahsyat dari Gunung Batur yang terjadi sepuluh ribu tahun yang lalu. 
Pesona yang ditawarkan kepada wisata disini lebih banyak pemandangan alam. Dengan menggunakan tour car Anda bebas melihat pemandangan alam. Pemandangan alamnya yang berupa kombinasi pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur yang berdiri di tengah-tengah kaldera membuat daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata paling favorit di Bali. 
Jika anda mempunyai waktu lebih dan suka petualangan atau fotografi, ada baiknya anda menginap di daerah sekitar Gunung Batur untuk kemudian besoknya melakukan pendakian Gunung Batur atau kaldera Batur di sebelah timur Gunung Batur sambil menikmati indahnya matahari terbit yang muncul dari balik Gunung Rinjani di Lombok. Jika tidak mempunyai kendaraan sendiri, di Bali ada tour car service yang siap memberikan layanan. Obyek wisata Kintamani dapat dicapai sekitar 2 jam perjalanan menggunakan tour car dari Denpasar atau Kuta. 
Selain keindahan alamnya, di Kecamatan Kintamani yaitu khususnya di Desa Penelokan juga terdapat  Museum Vulkanologi Kintamani atau juga disebut dengan Museum Gunung Api Batur. 
Museum Gunung Api Batur terletak di Taman Wisata Alam (TWA) Penelokan, Kintamani, Bangli, Bali yang menempati lahan seluas 1,09 hektar. Museum yang diresmikan tanggal 10 Mei 2007 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro ini memiliki panorama yang indah dan berhawa sejuk. 
Keberadaan museum kini semakin melengkapi obyek wisata di kawasan Kintamani yang memang terkenal memiliki panorama alam yang elok. Sejak dibuka dua tahun lalu, Museum Gunung Api Batur telah dikunjungi wisatawan. Bahkan pada musim liburan anak-anak sekolah kunjungan wisatawan meningkat tajam.
Pembangunan museum gunung api yang memiliki fungsi pendidikan, ilmu pengetahuan dan pariwisata ini antara lain dilandasi pertimbangan bahwa Indonesia tempat sekitar 13 % gunung api aktif di dunia. Jumlah ini lebih banyak di banding gunung api di Amerika, Jepang, Perancis, Italia dan negara lain. Saat ini terdapat 500 gunung api di Indonesia. Sebanyak 129 diantaranya dikategorikan sebagai gunung api aktif yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, NTT, Kepulauan Banda, Halmahera hingga Sulawesi. 
Musium Gunung Batur
Bangunan museum terdiri tiga lantai. Pada lantai 1, memasuki museum kita melangkah di Areal Loby. Di areal ini terdapat lukisan grafis tentang mitologi perpindahan sebagian puncak gunung Semeru di Jawa Dwipa Wetan (Jawa Timur) ke Bali Dwipa (Bali) oleh Bedawang Nala dkk atas perintah Hyang Pasupati. Setelah tiba di Bali, puncak gunung Semeru yang ditangan kanan menjadi gunung Agung. Sedang yang ditangan kiri menjadi gunung Batur.

Panel yang menunjukkan Gunung Batur meletus merupakan salah satu bagian menarik di Museum Gunung Berapi Kintamani. Panel ini berada di lantai satu museum tiga lantai tersebut. Lantai satu memang khusus untuk panel-panel informasi terkait dengan gunung berapi di dunia maupun Indonesia selain juga untuk loket pembayaran bagi pengunjung. Tiap pengunjung membayar Rp 5000 untuk menjelajah museum seluas 5000 meter persegi ini.
Salah satu panel menyampaikan informasi tentang aneka gunung berapi di dunia. Panel yang ditempel di dinding ini lebarnya sekitar 3×2 meter persegi. Ada peta dunia dalam bentuk tiga dimensi di panel tersebut. Di depan peta tiga dimensi itu ada panel lain berukuran lebih kecil. Di panel kecil ini ada daftar nama-nama gunung berapi di dunia. Nah, kalau kita pencet nama tersebut, maka panel besar di dinding akan menyala menunjukkan di bagian mana gunung berapi tersebut.
Panel lain memperlihatkan daftar gunung berapi di Indonesia. Bentuk dan sistem operasinya sama persis dengan panel pertama. Cuma kali ini hanya daftar gunung berapi di Indonesia. Selain panel-panel itu tadi, pengunjung juga bisa melakukan simulasi komputer di lantai satu ini tentang bagaimana proses meletusnya gunung berapi. Ada pula foto-foto wajah gunung berapi di Indonesia.
Masih di lantai satu, bagian lain yang sebenarnya menarik adalah maket tiga dimensi tentang proses meletusnya Gunung Batur. Maket ini mirip peta tiga dimensi yang biasa ada di kantor atau lembaga. Peta tiga dimensi ini biasanya bisa digunakan seperti simulasi. Jadi kalau tombolnya di tekan, maka  Gunung Batur kecil itu akan mengeluarkan abu, seperti bagaimana proses Gunung Batur tersebut meletus.
Secara umum, lantai satu pada musium Gunung Batur ini memang berisi informasi tentang gunung berapi di dunia maupun di Indonesia. Lalu ada pula papan-papan informasi tentang meletusnya Gunung Batur. Salah satu papan menunjukkan bahwa Gunung Batur pernah meletus hingga 26 kali dalam kurun waktu tahun 1804 hingga 2000. Menurut papan informasi tersebut, letusan paling lama terjadi pada 1963. Letusan tersebut dimulai pada 5 September 1963 hingga 10 Mei 1964 dengan lelehan lava dari puncak ke bawah. Artinya, selama sembilan bulan Gunung Batur mengeluarkan lava.
Di lantai satu juga terdapat papan informasi bagaimana pemantauan gunung berapi dilakukan serta bagaimana cara menyelamatkan diri ketika gunung api meletus. Di bagian lain lantai satu terdapat benda-benda tiga dimensi terkait gunung berapi. Misalnya alat pemantauan seperti teropong. Lalu ada pula jenis-jenis batu yang dikeluarkan gunung berapi ketika meletus atau yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah batu belerang berwarna kuning setinggi sekitar 50 cm. Benda-benda ini berada dekat tangga menuju lantai dua.
Berbeda dengan lantai satu yang menampilkan informasi, lantai dua merupakan tempat untuk banyak ruangan. Misalnya ruang pertemuan dengan kapasitas 20 orang. Menurut petugas, ruang pertemuan alias meeting room ini disewakan untuk umum. Bagus juga sih sekali-kali bikin pertemuan di ruang adem ini.
Di lantai dua juga terdapat aula besar yang biasa dipakai untuk menonton film tentang gunung berapi. Ruangan ini bisa memuat sekitar 100 orang dengan kursi dan layar layaknya gedung bioskop. Film ini diputar berdasarkan permintaan dan jumlah pengunjung yang mau menonton.
Karena lebih banyak berupa ruangan kerja ini pula, maka lantai dua tidak terlalu menarik. Untungnya ada ruang pemantauan kondisi Gunung dan Danau Batur di lantai dua ini. Namun, pengunjung harus mendaki tangga lagi menuju ruang pemantauan yang posisinya ada di pojok arah timur laut dari musium Gunung Batur.
Di sana ada tiga teropong yang bisa dipakai pengunjung untuk melihat keindahan dari Gunung Batur dan Danau Batur. Perlu diingat teropong pemantauan ini tidak selalu terbuka untuk umum.
0 Comments
Tweets
Komentar

No comments:

Post a Comment