Alas
kedaton adalah salah satu objek wisata yang ada di kabupaten Tabanan, alas
kedaton ini merupakan sebuah hutan kecil dengan luas sekitar 12 hektar. Di Alas
Kedaton ini terdapat populasi monyet yang diperkirakan mencapai 1.800 ekor, selain monyet-monyet tersebut ada juga kelelawar
(kalong) yang hidup di sini. Karena Alas Kedaton ini adalah sebuah hutan maka pepohonan
yang tumbuh di hutan ini sangatlah beragam.
Melihat
dari sisi lain, yaitu dari kelestarian ekosistem hutan Alas Kedaton ini
dikarenakan oleh tradisi yang dijaga ketat oleh warga setempat, yaitu dilarang menebang
pohon atau pun mengganggu kera di kawasan hutan tersebut.
Nah
tentu anda bertanya-tanya, dimana sich Alas Kedaton itu? dari tadi nyrocos
terus… Nah Alas Kedaton ini tepatnya berada di Kecamatan Marga yaitu sekitar 4
km dari Kota Tabanan, dan sekitar 25 km kea rah barat laut kota Denpasar.
Kita
lanjutkan pembahasan tentang Alas Kedaton, di dalam hutan Alas Kedaton, berdiri
sebuah Pura yang diberi nama Pura Alas Kedaton. Pura ini memiliki lingkungan
alam yang sejuk dan hijau dengan udara segar dan membuat suasana menjadi tenang
dan damai ketika berada di area ini.
Sebelumnya,
sebelum sampai ke Arel Pura Alas Kedaton, di areal parkir kita sudah disambut
oleh puluhan monyet . Tetapi jangan
takut, monyet-monyet di Alas Kedaton sangat jinak dan bebas berkeliaran di
halaman. Monyet-monyet ini seperti penjaga pura yang selalu siap menyambut
semua pengunjung yang datang ke tempat ini.
Kita
beranjak ke sisi lain suasana Alas Kedaton, layaknya seperti Pura-pura yang
lain, Pura Alas Kedaton memiliki hari khusus (piodalan)yang dilakukan setiap
210 hari, yaitu diselenggarakan pada
hari “Anggarakasih Medangsia” ,
di mana pada hari itu seluruh masyarakat sekitar alas kedaton melakukan ibadah
atau upacara agar di berikan kemakmuran dan keselamatan. Keunikannya disini
yaitu Upacara ini harus selesai sebelum matahari terbenam atau ketika malam
datang, yang disebabkan karena tidak menggunakan api.