• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Sunday, December 18, 2011

Alas Kedaton - Tabanan

Alas kedaton adalah salah satu objek wisata yang ada di kabupaten Tabanan, alas kedaton ini merupakan sebuah hutan kecil dengan luas sekitar 12 hektar. Di Alas Kedaton ini terdapat populasi monyet yang  diperkirakan mencapai 1.800 ekor, selain  monyet-monyet tersebut ada juga kelelawar (kalong) yang hidup di sini. Karena Alas Kedaton ini adalah sebuah hutan maka pepohonan yang tumbuh di hutan ini sangatlah beragam.
Melihat dari sisi lain, yaitu dari kelestarian ekosistem hutan Alas Kedaton ini dikarenakan oleh tradisi yang dijaga ketat  oleh warga setempat, yaitu dilarang menebang pohon atau pun mengganggu kera di kawasan hutan tersebut.
Nah tentu anda bertanya-tanya, dimana sich Alas Kedaton itu? dari tadi nyrocos terus… Nah Alas Kedaton ini tepatnya berada di Kecamatan Marga yaitu sekitar 4 km dari Kota Tabanan, dan sekitar 25 km kea rah barat laut kota Denpasar.
Kita lanjutkan pembahasan tentang Alas Kedaton, di dalam hutan Alas Kedaton, berdiri sebuah Pura yang diberi nama Pura Alas Kedaton. Pura ini memiliki lingkungan alam yang sejuk dan hijau dengan udara segar dan membuat suasana menjadi tenang dan damai ketika berada di area ini.
Sebelumnya, sebelum sampai ke Arel Pura Alas Kedaton, di areal parkir kita sudah disambut oleh puluhan monyet . Tetapi  jangan takut, monyet-monyet di Alas Kedaton sangat jinak dan bebas berkeliaran di halaman. Monyet-monyet ini seperti penjaga pura yang selalu siap menyambut semua pengunjung yang datang ke tempat ini.
Kita beranjak ke sisi lain suasana Alas Kedaton, layaknya seperti Pura-pura yang lain, Pura Alas Kedaton memiliki hari khusus (piodalan)yang dilakukan setiap 210 hari,  yaitu diselenggarakan pada hari “Anggarakasih Medangsia”  , di mana pada hari itu seluruh masyarakat sekitar alas kedaton melakukan ibadah atau upacara agar di berikan kemakmuran dan keselamatan. Keunikannya disini yaitu Upacara ini harus selesai sebelum matahari terbenam atau ketika malam datang, yang disebabkan karena tidak menggunakan api.
0 Comments
Tweets
Komentar

No comments:

Post a Comment