Kecoak atau lipas sudah ada sejak 300 juta tahun
silam tanpa banyak berevolusi. Warnanya cokelat merah kehitaman. Ia ditakdirkan
untuk bisa bertahan disegala musim dan iklim, baik panas menyengat atau atau
dingin mebeku. Mereka bahkan lebih resisten terhadap radiasi dibandingkan
dengan makhluk lain. Faktanya, hanya kecoak yang selamat pada Perang Dunia II.
Saat ini, lebih dari 3000 spesies kecoak menghuni
planet Bumi. Mereka tinggal di dalam rumah, menyusup ke rumah sakit, merangkak
di bawah meja restoran, memenjat seluruh sanitasi, terbang diantara sampah,
sampai berkeliaran di asar hutan lebat Amazon.
Binatang ini mampu hidup selama sebulan tanpa
kepalanya, sampai akhirnya mati kelaparan. Betul, kecoak tidak butuh kepala
untuk bernafas, bahkan otak
sebagai alat control tubuh. Kehilangan kepala tidak
membuatnya kehilangan darah seperti kita.
Di alam bebas, ia menjai santapan burung, mamalia
kecil, dan binatang amfibi. Namun di perkotaan, kecoa nyaris tidak punya musuh,
kecuali mungkin anda yang mati-matian berusaha membunuhnya, meski sering tidak
mudah. Kalau anda mengira kecoak langsung mati ketika dipukul, anda salah
besar.! Beberapa menit berselang, lipas itu akan kembali berjalandan kabur
entah kemana. Punggungnya memiliki pelindung yang kuat.
Ketahanan lipas diimbangi pula dengan cepatnya
berkembang biak. Dalam sebulan ia bisa menghasilkan lipas yunior lebih dari 40
ekor. Mereka kaum omnivore. Makan apa saja. Feses, lem, sisa makanan di dapur, organism
mati (termasuk mayat manusia), keturunannya sendiri, bahkan bir dilahapnya.
Selain menjijikkan kebanyakan orang (bahkan
beberapa orang begitu fobia padanya), kecoa dituding sebagai penyebar bakteri
dan penyakit. Juga dituduh menyebabkan gangguan pernafasan dan pemicu asma,
serta mengontaminasi makanan. Tapi apakah kehairan kecoak di dunia ini tidak
ada gunanya sama sekali?
Ternyata ada, kecoa itu bagian dari rantai
makanan. Kalau dia hilang, ibarat rantai, motor atau sepeda anda tidak bisa jalan.
Selain sebagai santapan binatang lain, kecoak membantu membersihkan lingkungan
kita dari sisa-sisa organism. Seperti halnya anjing, lipas sesungguhnya
serangga yang peduli akan kebersihan diri. Jika anda sudah membersihkan rumah,
tetapi masih melihat kecoak menginvasi dapur anda, bergembiralah. Percaya atau
tidak ini sesungguhnya bukti bahwa lingkungan rumah anda sudah bersih. Saking bersihnya
sampai tidak menyediakan makanan bagi sejumlah kecil koloni kecoak. Makanya,
sampai ada kecoak yang nekat mengorek-ngorek sisa makanan di dapur.
Selain itu kecoak ternyata mengandung protein
yang tinggi. Layak santap dong? Tepat sekali, asal anda tidak merasa jijik. Cara
memasaknya, cabut dulu semua kaki dan sayapnya. Potong bagian kepala, dan buat
irisan di tengah badan. Sebelum dipanggang, ampur dengan bawang dan garam,
hmmmmm lezattt…
Kalau anda tidak tega membunuhnya, silakan
dipelihara. Saat ini ada saja yang menjadikan kecoa sebagai serangga
peliharaan. Anda tertarik..??
sumber: Bali Agaeisi 23 Desember s/d 29 Desember 2010