ARTI
DAN PENGERTIAN LELUHUR
Adapun yang dimaksud
dengan leluhur disini adalah sama dengan Nenek Moyang, yaitu orang-orang yang
ada atau hidup lebih dahulu dari kita dan sebagai asal atau awal kelahiran
daripada kita. Seperti misalnya Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, Kumpi, Buyut, Kelab,
Wareng dan lain-lainnya yang sudah meninggal semuanya itu disebut leluhur. Jadi
pendahulu yang melahirkan kita disebut dengan leluhur, sama halnya dengan kita
bangsa Indonesia, si nenek moyang kita adalah bangsa Arya yang mempergunakan
bahasa Austronesia. Jadi Leluhur bangsa Indonesia adalah bangsa Arya. (sejarah
Kebudayaan Indonesia).
ARTI
DAN PENGERTIAN PITARA DAN PITARI
Yang dimaksud dengan
Pitara dan Pitari di sini adalah para Leluhur kita yang telah mendahului kita
dan mampu memberikan perlindungan kepada kita yang masih hidup di alam semesta
ini. Untuk lebih jelasnya perlu juga diketahui di sini proses terjadinya Pitara
dab Pitari. Sebenarnya Pitara dan Pitari ini
berasaldari manusia, kemudian manusia itu meninggal pada saat itu apabila ia ditanam atau dibakar ia disebut dengan Pitara. Kemudian setelah di upacarai dengan upacara-upacara tiwa-tiwa berulah ia disebut dengan Pitara dan Pitari pada saat ini, mereke diistanakan di Bale Dangin, sedangkan pada saat mereka disebut Pitara mereka masih ada di halaman rumah. Setelah mereka meningkat ke tingkatan Pitara lalu disucikan lagi dengan dibuatkan upacara maligya pada saat ini barulah mereka disebut dengan Dewa. Pada saat ini mereka diistanakan di sanggar Kamimitan. Pada tingkatan mereka telah mampu memberikan sinar kesucian kepada semua warganya. Sedelah dilakukan upacara melinggihang barulah mereka disebut dengan istilah Hyang Guru, mereka diistanakan di sanggar Kemulan. Pada saat ini mereka sudah dekat dengan Widhi dan mampu memberikan anugrah kepada warganya.
berasaldari manusia, kemudian manusia itu meninggal pada saat itu apabila ia ditanam atau dibakar ia disebut dengan Pitara. Kemudian setelah di upacarai dengan upacara-upacara tiwa-tiwa berulah ia disebut dengan Pitara dan Pitari pada saat ini, mereke diistanakan di Bale Dangin, sedangkan pada saat mereka disebut Pitara mereka masih ada di halaman rumah. Setelah mereka meningkat ke tingkatan Pitara lalu disucikan lagi dengan dibuatkan upacara maligya pada saat ini barulah mereka disebut dengan Dewa. Pada saat ini mereka diistanakan di sanggar Kamimitan. Pada tingkatan mereka telah mampu memberikan sinar kesucian kepada semua warganya. Sedelah dilakukan upacara melinggihang barulah mereka disebut dengan istilah Hyang Guru, mereka diistanakan di sanggar Kemulan. Pada saat ini mereka sudah dekat dengan Widhi dan mampu memberikan anugrah kepada warganya.
Jadi dengan demikian
jelaslah yang disebut dengan Pitara dan Pitari adalah orang-orang atau mereka
yang telah meninggal mendahului kita yang telah mendapatkan upacara penyucian. Dan
mereka dikatakan beristana di Bale Dangin, yang melindungi kehidupan kita
sehari-hari.
Sumber:
Pendidikan
Agama Hindu :1988