• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Monday, January 2, 2012

Hari Raya Saraswati dan Pelestarian Budaya Bali

Om Swastyastu umat sedharma,
Ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya yang berkaitan dengan Makna Hari Raya Saraswati bagi masyarakat Hindu. Setelah mengetahui makna Hari Raya Saraswati, selanjutnya kita akan membahas tentang Hari Raya Saraswati dan pelestarian Budaya bali. Artikel ini adalah artikel yang saya buat sesuai dengan pengamatan saya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan Hari Raya Saraswati dan Budaya Bali. Karena hanya bersifat pengamatan dari sebelah pihak semata, maka artikel ini memiliki banyak kekurangan. Disini saya meminta kritik dan saran mengenai artikel ini.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, selamat membaca...
Om Santih, Santih, Santih Om


Bali terkenal hingga ke mancanegara karena kebudayaannya. Budaya seakan nafas lain kehidupan masyarakat Bali, setiap kegiatan yang dilakukan selalu didasari oleh budaya Hindu. Jika kita mencoba masuk lebih jauh ke dalam kehidupan Hindu, arti budaya itu sendiri dapat dikatakan memiliki keterkaitan. Ini terlihat dari Hari Raya Saraswati dan Budaya Bali yang selaras berpadu untuk menunjukkan rasa syukur dan bhakti kepada Tuhan.

Pepohonan yang dirawat dan tumbuh subur serta rindang akan memberikan keteduhan bagi seseorang yang duduk di bawahnya. Layaknya pepohonan, Ilmu pengetahuan yang sejak awal dipupuk dengan rasa ikhlas dan selalu taat, akan tumbuh dan berkembang dengan rasa syukur yang mendalam atas segala keindahan yang didapatkannya. Akar adalah pikiran seseorang, akar akan meyerap inti sari (ilmu pengetahuan) dari alam untuk dijadikan sesuatu hal yang bermanfaat bagi kehidupannya dan bagi kehidupan di sekitarnya. Batang yang keras adalah usaha untuk mempertahankan diri  sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang berguna. Daun-daun adalah budaya yang seakan memberikan kesejukan bagi setiap orang yang bernaung di bawahnya. Meskipun orang yang berada di bawahnya memiliki karakter yang berbeda dan suku yang berbeda tetapi mereka tetap mempunyai rasa yang sama yaitu rasa nyaman ketika bernaung dibawah rindangnya dedaunan ini. Bunga dan buah adalah hasil dari perpaduan pengetahuan, kerja keras, dan kebudayaan yang selalu iringi kehidupan manusia.

Sejauh mata memandang akan terasa indah jika berbagai jenis pepohonan itu tumbuh dengan subur. Atau jika dikaikan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, jalan kehidupan akan terasa nyaman layaknya rasa sejuk ketika bernaung di bawah sebuah pohon yang rindang. Kita tidak perlu membedakan warna dari daun pohon (budaya yang berbeda), namun kita harusnya merasakan rasa nyaman dan sejuk ketika kita bernaung di bawahnya. Ada baiknya menganggap perbedaan daun (budaya) tersebut sebagai keindahan dan warna dari dunia yang mampu berikan inspirasi untuk lebih menikmati kesejukan yang ada.

Budaya Bali adalah budaya yang mampu memberikan rasa nyaman kepada masyarakat Bali dan juga kepada masyarakat umum yang bukan keturunan Bali. Seperti halnya yang disebutkan sebelumnya, budaya ada karena hasil dari pemikiran manusia yang pada dasarnya untuk mencapai rasa nyaman. Berkaitan dengan Hari Raya Saraswati, bisa dikatakan hari ini adalah salah bentuk kebudayaan dan tradisi masyarakat Hindu untuk menunjukkan segala syukur atas hikmat yang di dapat karena ilmu pengetahuan yang mengalir terus menerus kepada generasi selanjutnya yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai kebahagiaan tertinggi.

Budaya adalah cara bagi masyarakat menorehkan imajinasinya dan pengetahuannya untuk menandai suatu kejadian terdahulu sehingga dapat diingat secara turun-temurun oleh generasi penerusnya. Dengan budaya orang akan lebih mudah untuk mengingat kejadian terdahulu hingga kita bisa seperti sekarang ini. Inilah kemuliaan ilmu pengetahuan dan kemuliaan Hari Raya Saraswati sebagai turunnya ilmu pengetahuan dan seni yang menjadikan sesuatu yang sederhana terlihat indah serta memberikan dampak yang signifikan bagi umat manusia.

Tak ada daun yang terus muda, begitu pun budaya yang seiring perkembangan zaman akan terkikis oleh perubahan pola pikir manusia. Maka dari itu pohon harus dipupuk dan dipelihara sehingga daun yang sudah tua digantikan oleh daun yang baru. Ini mungkin bukan sesuatu yang mudah, namun dengan mengajarkan kebudayaan sejak dini akan membuat budaya tersebut tumbuh secara berkesinambungan. Kenapa hal ini harus dilakukan? Seperti yang telah dikatakan sebelumnya tentang seorang anak kecil dengan tubuh mungilnya berjalan ke sekolah menggunakan pakaian adat Bali, dia senantiasa mengikuti apa yang bapak dan ibu gurunya katakan untuk ikut bersama-sama menghaturkan sujud bhakti dan rasa syukur pada saat Hari Raya Saraswati. Walaupun hanya sekedar duduk bersila atau bersimpuh, namun seiring perkembangan si tubuh mungil ini lambat laun akan menjadi panutan bertubuh besar yang memberi bimbingan kepada tubuh kecil yang lainnya dan begitupun seterusnya. Dapat dikatakan sesuatu yang besar berawal dari kumpulan hal yang kecil, begitupun pengenalan untuk pelestarian budaya yang dimulai dari pengenalan yang kecil, kemudian dilanjutkan dengan bertahap. Dengan pengenalan secara bertahap yaitu sejak SD diperkenalkan kebudayaan yang paling mendasar, kemudian SMP mulai memperkenalkan budaya dalam artian lebih mendalam dan begitupun seterusnya sehingga budaya atas dasar pengetahuan dapat terjaga dan selalu lestari.

Pengenalan budaya sejak dini lebih efektif daripada pengenalan budaya ketika seseorang tersebut sudah besar. Alasannya orang yang sudah tahu membedakan mana baik dan buruk ditambah dengan ego yang tinggi akan menyebabkan orang tersebut memilah mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan menurut egonya masing-masing.

Dari beberapa hal di atas tentang Budaya Bali dalam kaitannya dengan Hari Raya Saraswati kita mendapatkan sebuah kesimpulan yang baru yaitu meskipun berbeda arah arus sungai, berbeda sumber mata air namun memiliki tujuan yang sama. Tujuan yang sama disini dimaksudkan layaknya lautan luas dengan segala kesempurnaan hidup. Sehingga dapat dikatakan diadakannya perayaan turunnya ilmu pengetahuan ini sebagai tumpuan pelestarian Budaya Bali seperti pembuatan banten gebogan, penjor, canang, maupun yang lainnya. Disamping itu untuk membiasakan diri  mengenal hari-hari suci Agama Hindu.
0 Comments
Tweets
Komentar

No comments:

Post a Comment