raga yang tersusun karena luka derita
tersusun rapi dalam ungkapan tetesan tinta
yang tertuang, dan mulai hilang karna luka
puing-puing harapan yang pernah tersusun rapi
takkan hilang karna merasa tersakiti
bergulir dan seakan datang dan mulai menghampiri
sosok insan yang penuh akan misteri
sejujur kata mengungkapkannya
tak jujur kaki mulai jalanilangkah yang terlalu lama
berat dan mulai sesak untuk di simpan
dan akhirnya tangan mulai terbuka memanggil keadaan
membuka dan membiarkan ini bergulir apa adanya
menjaga ingatan yang tersimpan terlalu lama
hingga tersimpan layaknya manusia
lahir dan berkembang sepanjang usia
teringat ungkapan kecil dalam goresan pena
slalu teringat karena pernah menderita karenanya
perlahan ku ungkap semua kepadanya
dan ku katakan
ingatan kecil itu, bernama CINTA
Cipt. I Gusti Ngurah Mahadisuta