• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Wednesday, August 24, 2011

Bawang Putih dan Bawang Merah


Cerita ini sudah sangat terkenal dalam kehidupan masyarakat Bali, bahkan juga di Jawa atau mungkin di seluruh Indonesia. Walaupun demikian ada perbedaan versi yang sangat terbalik. Di Bali, Bawang Merah adalah lambang sifat baik, sedangkan Bawang Putih adalah lambang sifat jelek (tidak terpuji. Di Jawa justru terjadi sebaliknya, Bawang Putih adalah lambang kebaikan, dan Bawang Merah adalah lambang kejelekan. Di dalam cerita ini akan dibawakan cerita versi rakyat Bali.
Awal terjadinya cerita ini yaitu berawal si Bawang Putih menyuruh adiknya si Bawang Merah untuk mencuci semua pakaian keluarganya di sungai. “Bawang Merah, cuci pakaian-pakaian itu di sungai! Ya”, kata si Bawang Putih. Bawang merahpun mengikuti apa yang disuruh sang kakak. Dia tidak pernah menolok
ataupun mengeluh dalam menjalankan apa yang disuruh si kakak. Sekali waktu si Bawang Merah juga disuruh menumbuk pasi supaya menjadi beras untuk keperluan menanak nasi bagi keluarga. “bawang merah tolong tumbuk padi itu semua agar segera bisa untuk dinanak”, kata si bawang putih. Dia juga tidak mengeluh dan apa saja dikerjakan dengan kesungguhan dan penuh dengan keiklasan. Dia selalu setia kepada kakaknya dan bekerja dengan baik. Sebenarnya si Bawang Putih (kakaknya) ingin sekali agar adiknya gagal mengerjakan pekerjaan itu. Dengan demikian, ibunya akan marah kepadanya dan kasih sayang ibunya pasti bertumpu pada dirinya sendiri. Hanya sayang, semua terjadi terbalik. Secara gaib si bawang merah selalu mendapatkan pertolongan, sehingga pekerjaan apapun dan mutunya memuaskan. Ibunya bahkan tidak marah kepada anaknya si Bawang Merah, malahan kasihan kepada nya karena diperintah sewenang-wenang oleh si Bawang Putih.
Akhirnya ada seorang budiman, kaya yang hendak melamar si Bawang Merah. Walaupun si Bawang Putih menghalang-halangi, tetap saja orang itu melamar si Bawang Merah. Kawinlah si Bawang Merah dengan pemuda tampan, mulia dan harawan itu. Mereka hidup dengan bahagia, sedangkan kakaknya si bawang putih hidup dengan merana.

Pesan Moral:
Orang yang setia dan pasrah kepada Tuhan, akan mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat
Siapa yang berbuat kebajikan akan mendapat kebajikan dan yang berbuat kejahatan akan mendapat kesengsaraan hidup.
0 Comments
Tweets
Komentar

No comments:

Post a Comment