• TEMUKAN SAYA DI FACEBOOK
    Ini sebagai bentuk pertemanan antara saya dan pengunjung semuanya, Trimakasih atas kunjungannya.

Thursday, August 25, 2011

Menaati Ajaran Agama


Manusia menaati ajaran agama karena manusia menyadari bahwa menciptakannya ialah Tuhan. Karena itumanusia mempunyai hutang hidup kepada tuhan kalau di Agama Hindu disebut dengan Dewa Rna. Dewa Rna ini landasan dari pada dewa Yadnya yaitu suatu persembahan kepada para Dewa, sebagai rasa terimakasih atas anugrah beliau memberi hidup dan kehidupan kepada manusia. Jadi hubungan di sini berupa suweca dari Hyang Widhi wasa kepada manusia dan bakti dari manusia kepada Hyang Widhi Wasa. Di dalam desa adat, hubungan ini dihubungkan dalam pemujaan terhadap Kahyangan Tiga yaitu pura Desa, pura puseh, dan pura dalem.
Pada umumnya agama adalah fitrah manusia sejak sebelum lahir, manusia sudah cenderung untuk beragama. Meyakini adalah sebuah kekuatan besar yang supranatural yang disebut dengan Tuhan. Parkara nanti agamanya apa itu bisa saja tergantung dari manusianya, lingkungannya, dan hidayah dari tuhan. Agama memang bukan kebudayaan, namun agama melahirkan kebudayaan-kebudayaan baru.
Manusia menaati ajaran agama karena manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran, pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misalnya Tuhan, Dewa, God, Syang-Ti, Kami-Sama dan lain-lain. Atau hanya menyebutkan sifatnya saja, misalkan Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, Deweldadige dan yang lainnya.
Keyaknan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri pada Tuhan dengan cara menghambakan diri dan menaati ajaran agama masing-masing. Dengan demkian diperoleh keterangan yang jelas bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat tiga unsur ialah manusia, penghambaan, dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut Agama.
Bila kita beragama, kita punya setatus yang mana bila kita tak menyebutkan agama kita dianggap orang yang tak berTuhan. Padahan orang beragama belum tentu berTuhan hanya karena status yang dicari dan identitas diri. Orang yang lekat, erat, dan akrab intim dan karib bergaul dengan Tuhan belum tentu beragama.
Alasan manusia beragama karen agama adalah pembeda mana yang benar atau salah yang boleh atau tidak dan sebagainya. Karena agamalah yang mengatur pahala dan dosanya. Jadi agama adalah hukum dalam kehidupan kita . kehidupan di dunia adalah kehidupan sementara dan masih ada kehidupan di akherat. Orang akan mencari agama sebagai penyelamat dia ketika sudah di alam kematian. Pencarian status keagamaan seseorang bisa karena keturunan atau dialog. Agama juga diartikan sebaga pagar-pagar sosial dan kemanusiaan. Sayangnya pada perkembangan yang selanjutkan agama bukannya membebaskan malahan jadi mengikat da sumber konflik. Apalagi penyebabnya kalau bukan dualitas (hitam-putih, benar-salah, suci-kotor dll). Dualitas adalah pemicu nafsu untuk membandingkan ini dan  itu padahan setiap pembandingan memuat kita kehilanyan kejernihan, ketenangan, kebijaksanaan, kesejukan, dan kedamaian.
Sebagai mahkluk beragama, kita memiliki kewajiban untuk menaati ajaran agama yang terkandung di dalam kitab suci keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan kia teratur da terbimbing dengan aturan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga suasana kehidupan yang tercipta adalah kehidupan yang penuh dengan kedamaian, ketertiban, keamanan, dan saling menyayangi.
Hidup tanpa bimbingan dan petunjuk Tuhan Yang Maha Esa akan kacau dan berantakan, manusia bertindak semaunya sendiri dan memperturutkan hawa nafsunya, sehingga mereka yang kuat akan semakin memperkuat diri, sedangkan mereka yang lemah akan semakin teraniaya. Kejahatan terjadi karena manusia mengabaikan ajaran Tuhan Yang Maha Esa.
Di dalam kehidpan para remaja, kita sering mendapatkan sebagian remaja yang berperilaku menyimpang seperti gemar mabuk-mabukan, melakukan pergaulan dan seks bebas, tawuran, membentuk geng-geng motor yang merusak keamanan dan ketentraman lingkungan sekitar, serta berbaga perilaku menyimpang lainnya. Semua tingkah laku yang demikian itu merupakan tingkah laku yang bertentangan dengan ajaran Agama.
Ketaan pada ajaran agama pada dasarnya merupakan inti dari segala moralitas dan budi pekerti manusia. Ini bererti bahwa jika manusia telah mampu menaati semua ajaran agama. Ia akan menunjukkan perilaku moral yang baik. Perilaku-perilaku yang akan ditampilkan oleh yang taat pada ajaran agama diantaranya :
·         Amanah
·         Berdisiplin
·         Bekerja keras
·         Berhati lembut
·         Bertanggung jawab
·         Bersyukur
·         Tenggangrasa
·         Bijaksana
·         Jujur
·         Ikhlas
·         Sebagainya


Kesemua moralitas tersebut di atas merupakan dasar bagi pembentukan suasana kehidupan yang aman, tentram, damai, dan tertib. Dengan tuntunan tingkahlaku tersebut kita dapat menghindarkan diri dari sikap mau menang sendiri, skap suka menganiaya orang lain. Sikap tidak peduli, sikap dengki, sikap malas, sikap kasar kepada orang lain dan sikap buruk lainnya.
Ajaran agama telah dilengkapi dengan aturan-aturang yang mengatur pola hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia, manusia dengan lingkungan alam sekitar, hubungan manusia dengan sesama makhluk  lainnya. Oleh sebab itu sebagai umat beragama kita harus memilki kemauan mempelajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.

0 Comments
Tweets
Komentar

No comments:

Post a Comment